Senin, 07 Oktober 2013
Dalil yang menunjukkan kafirnya orang yang meninggalkan shalat, الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkan shalat maka dia kafir.” © H.R. Ahmad, Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani. _Misykatul Mashobih no. 574
Cuma ninggalin debat, dapet Syurga.. mikir apa lagi..??? Nabi Muhammad shållallåhu ‘alayhi wa sallam: “Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.” © H.R. Abu Dawud _al-Adab, hadits no 4167. Dihasankan oleh al-Albani dalam as-Shahihah 273 as-Syamilah
Lepas Dari Hawa Nafsu Ibnul Qoyyim berkata: “Orang Islam di kalangan manusia, sedikit. Orang mukmin di kalangan orang Islam, sedikit. Orang yang berilmu di kalangan orang mukmin, sedikit. Ahlus sunnah yang berlepas diri dari hawa nafsu dan bid’ah, lebih sedikit lagi. Ahlus sunnah tersebut, yang berdakwah dan bersabar dengan gangguan orang-orang yang menyimpang, jauh lebih sedikit lagi. Akan tetapi mereka adalah hamba Allah yang sebenar-benarnya. Maka mereka tidak terasing, hanya saja mereka terasing di tengah kebanyakan orang yang Allah berfirman tentang “kebanyakan orang”, “Jika kamu ikuti kebanyakan manusia di bumi, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah” (al An’am” 116). Orang kebanyakan inilah justru yang asing di mata Allah dan RasulNya, dan keterasingan mereka ini akan membawa mereka pada kesepian (di alam akhirat –pent). © Madarijus Salikin 3/195-196
CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN di luar nikah : ini solusinya.. Tenangkan dulu pikiran.. Tarik napas dalam2 baca perlahan langkah2 berikut.. 1. Konsumsi sayuran dan makanan bergizi lainnya. 2. jika perlu.. minumlah susu untuk ibu hamil. 3. Ikut senam hamil lumayan membantu loh.. 4. Rutin periksa kehamilan tiap bulan ke bidan terdekat. 5. jika sabar.. dalam waktu sekitar 9 bulan.. ia akan gugur dengan sendirinya.. amaaan kan?? © TD Merkujo _Gula Aren Segitilu
Jangan Berdebat Dengan Ahlul Bid'ah.. ” ﺔﻋﺪﺑ ﺐﺣﺎﺻ ﺍﻮﻨﻜﻤﺗ ﻻ ﻢﻜﺑﻮﻠﻗ ﺙﺭﻮُﻴﻓ ، ﻝﺪﺟ ﻦﻣ ًﺎﺑﺎﻴﺗﺭﺍ ﻪﻨﺘﻓ ” ” Janganlah senang berdebat dengan ahlul bid’ah, kelak orang itu akan mewariskan fitnah keraguan di hati kamu ” . ” ﻪﻨﻣﺄﺗ ﻻ ﺔﻋﺪﺒﻟﺍ ﺐﺣﺎﺻ ﻩﺭﻭﺎﺸﺗ ﻻﻭ ، ﻚﻨﻳﺩ ﻰﻠﻋ ﻪﻴﻟﺇ ﺲﻠﺠﺗ ﻻﻭ ، ﻙﺮﻣﺄﻴﻓ ﺔﻋﺪﺑ ﺐﺣﺎﺻ ﻰﻟﺇ ﺲﻠﺟ ﻦﻣﻭ ﻰﻤﻌﻟﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﺛﺭﻭﺃ “. ” Ahlul bid’ah tak akan membuat aman agama kamu, dan akan memusyawarahkan, ia akn mengeluarkan perintah padamu. Jangan duduk bersamanya, siapa yang duduk dengan ahlul bid’ah , Allah akan mewariskan kebutaan ( mata hati untuk memahami agama) ” © Fudhail bin Iyyadh Rahimahullah.
Riya' & Ujub "Dan sering orang-orang menggandengkan antara riyaa' dan ujub. Riyaa termasuk bentuk kesyirikan dengan orang lain (yaitu mempertujukan ibadah kepada orang lain-pen) adapun ujub termasuk bentuk syirik kepada diri sendiri (yaitu merasa dirinyalah atau kehebatannyalahyang membuat ia bisa berkarya-pen). Ini merupkan kondisi orang yang sombong. Orang yang riyaa' tidak merealisasikan firman Allah إيَّاكَ نَعْبُدُ "Hanya kepadaMulah kami beribadah", dan orang yang ujub tidaklah merealisasikan firman Allah وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Dan hanya kepadaMulah kami memohon pertolongan". Barangsiapa yang merealisasikan firman Allah إيَّاكَ نَعْبُدُ maka ia akan keluar lepas dari riyaa', dan barangsiapa yang merealisasikan firman Allah وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ maka ia akan keluar terlepas dari ujub" © Shaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah _Majmuu' Al-Fataawaa 10/277.
Bid'ah = menghancurkan Agama" “Sebenar-benar perkataan adalah Al-Quran, dan sebaik-baik teladan adalah Muhammad dan sejahat jahat perkara adalah perkara yang baru (muhdats), dan SETIAP perkara yang baru adalah bid’ah, dan SETIAP bid’ah adalah sesat, dan SETIAP kesesasatan tempatnya neraka” Ada Ulama yang berfatwa, bahwa bid’ah terbagi beberapa bagian, ada yang baik ada yang buruk. Sejarah terulang kembali. Yaitu ketika pengikut Nabi Isa Alaihissalam. mengikuti ajaran Taurat (Old Testament) dan Injil yang diajarkan oleh Isa Alaihissalaam. Kemudian datang seorang Paulus yang mengajarkan ajaran baru dan meniadakan ajaran Taurat dan Injil yang diajarkan oleh Isa Alaihissalam. Sebagai gantinya pengikut-pengikut Nabi Isa. wajib meng-imani injil-injil baru, diantaranya Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Johanes. Begitu juga dengan Islam, Allah sudah menyatakan bahwa Islam sudah sempurna, dan Hadits juga sudah mewanti-wanti untuk tidak menambah-nambahmengenai hal ibadah. Tetapi ada ulama yang memperbolehkan bid’ah, karena ia menggap bid’ah-nya baik. Kalau ada ulama yang seperti itu, berarti perbuatan ulama tersebut sama dengan perbuatan paulus, menghilangkan hukum Tuhan dan hukum Rasul dengan fatwa mereka sendiri. Ingat… ulama bukan Nabi. Ibadah tidak perlu ada inovasi, tetapi cukup mencontoh saja apa yang dilakukan oleh Nabi Shollallohu Alaihi Wasallam. Kalau kita ingin memperbanyak amalan ibadah kita, contoh saja sebanyak- banyaknya amalan yang dilakukan oleh Nabi Shollallohu Alaihi Wasallam. Masih terlalu banyak teladan-teladandari diri Rasulullah yang belum kita kerjakan. Karena masih banyak yang belum dapat kita lakukan, kenapa kita harus menambahkan sesuatu yang baru?, sesuatu yang tidak Beliau ajarkan. “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak mengingat Allah” [al-Ahzab 33: 21] Ada sebagian muslim orang yang mempertahankan amalan bid’ahnya, karena ia menganggap amalannya sangat mulia. Ketahuilah, yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala murkai bukan karena amalannya, tetapi yang dimurkai Allah adalah karena TIDAK MEMATUHI FIRMANNYA DAN TIDAK MEMATUHI SUNNAH NABINYA. Kalau ada sesuatu amalan yang kita dalam keraguan untuk melakukannya, karena bid’ah dan bukan bid’ah, sebaiknya kita tinggalkan saja. Karena meninggalkan hal tersebut kita tidak mendapatkan dosa, sedangkan apabila kita melakukan amalan tersebut, Kita mungkin mendapat pahala, akan tetapi bisa juga masuk ke neraka. Allah menurunkan agama ke dunia ini adalah satu agama, yaitu Islam. karena berselangnya waktu, puluhan tahun, ratusan tahun, ribuan tahun. Tanpa tarasa sedikit demi sedikit umat-umat terdahulu menambahkan sesuatu yang baru (bid’ah). mereka tidak cukup dengan Tuhan saja, mereka menambahkan berhala sebagai sembahan mereka. seperti yang banyak diceritakan Alquran. Ada diantara mereka yang menyembah pohon, seperti penduduk Madyan. Ada yang menjadikan nabi-nabi mereka Tuhan, seperti Hindu. Sidharta Gautama, keluar dari istananya karena ia menganggap bahwa agama yang ada di negerinya yang beragama Hindu sudah tidak sesuai dengan hati nuraninya. Ia keluar istana untuk mencari agama yang sebenarnya. Akhirnya ia mendapat wahyu. Kemudian ia mencari pengikut-pengikut untuk diajarkan agamanya. Tetapi setelah ia wafat, dan dengan berselangnya waktu, keturunan dari umat- umatnya menambahkan sesuatu yang baru (bid’ah) dalam ibadah mereka. Lama kelamaan mereka menjadikan Sidharta menjadi Tuhan mereka. Dan menamakan agama mereka agama Budha. Padahal Budha bukanlah nama agama. Budha dalam arti yang sebenarnya adalah Orang Yang Mendapat Pencerahan atau Nabi. Karena Sidharta Gautama adalah orang yang sudah mendapat pencerahan, maka ia juga dipangil dengan Budha. Hindu juga bukan agama, tidak ada dalam kitab-kitab suci agama Hindu yang menyatakan Hindu adalah agama. Hindu adalah nama suatu daerah/tempat. Demikian juga dengan agama Yahudi dan Kristen. dikarenakan adanya bid’ah-bid’ah yang mereka lakukan secara berkala, yang awalnya mereka islam, berunag menjadi agama seperti sekarang ini. Bid’ah yang terbaru pengikut nabi Isa as. adalah : Mereka menghalalkan pernikahan sejenis (homo sexual). Padahal kitab suci mereka melaknat perbuatan tersebut,. tetapi kini mereka sudah menghalalkannya, bahkan di dalam gereja sekalipun. Padahal beberapa tahun yang lalu, mereka masih mengharamkannya. Itu semua disebabkan oleh bid’ah, mereka membutuhkan 2000 tahun untuk membuat 1 fatwa baru tentang perkawinan sejenis. Wasalam. .
Minggu, 06 Oktober 2013
Lepas Dari Hawa Nafsu Ibnul Qoyyim berkata: “Orang Islam di kalangan manusia, sedikit. Orang mukmin di kalangan orang Islam, sedikit. Orang yang berilmu di kalangan orang mukmin, sedikit. Ahlus sunnah yang berlepas diri dari hawa nafsu dan bid’ah, lebih sedikit lagi. Ahlus sunnah tersebut, yang berdakwah dan bersabar dengan gangguan orang-orang yang menyimpang, jauh lebih sedikit lagi. Akan tetapi mereka adalah hamba Allah yang sebenar-benarnya. Maka mereka tidak terasing, hanya saja mereka terasing di tengah kebanyakan orang yang Allah berfirman tentang “kebanyakan orang”, “Jika kamu ikuti kebanyakan manusia di bumi, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah” (al An’am” 116). Orang kebanyakan inilah justru yang asing di mata Allah dan RasulNya, dan keterasingan mereka ini akan membawa mereka pada kesepian (di alam akhirat –pent). © Madarijus Salikin 3/195-196
Sabtu, 05 Oktober 2013
Cuma ninggalin debat, dapet Syurga.. mikir apa lagi..??? Nabi Muhammad shållallåhu ‘alayhi wa sallam: “Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.” © H.R. Abu Dawud _al-Adab, hadits no 4167. Dihasankan oleh al-Albani dalam as-Shahihah 273 as-Syamilah
Cuma ninggalin debat, dapet Syurga.. mikir apa lagi..??? Nabi Muhammad shållallåhu ‘alayhi wa sallam: “Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.” © H.R. Abu Dawud _al-Adab, hadits no 4167. Dihasankan oleh al-Albani dalam as-Shahihah 273 as-Syamilah
12 Hadit Dho’if (lemah) Seputar Rajab 2 Juni 2013 11:46 pm Bismillah was shalatu was salamu ‘alaa rasulillah Berikut beberapa hadis dhaif seputar bulan Rajab, yang disarikan dari karya para ulama ahli hadis. Jika Anda menjumpai satu amal tertentu di bulan Rajab, barangkali pangkal masalahnya adalah karena hadis dhaif berikut: 1. Hadis: “Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai, namanya sungai Rajab. Airnya lebih putih dari pada susu, lebih manis dari pada madu, siapa yang puasa sehari di bulan Rajab maka Allah akan memberi minum orang ini dengan air sungai tersebut.” (Riwayat Abul Qosim At Taimi dalam At Targhib wat Tarhib, Al Hafidz Al Ashbahani dalam kitab Fadhlus Shiyam, dan Al Baihaqi dalam Fadhail Auqat. Ibnul Jauzi mengatakan dalam Al Ilal Al Mutanahiyah: Dalam sanadnya terdapat banyak perawi yang tidak dikenal, sanadnya dhaif secara umum, namun tidak sampai untuk dihukumi palsu.) 2. Hadis tentang doa memasuki rajab: “Allahumma baarik lanaa fii Rajabin wa sya’baana wa ballighnaa Ramadhaana.” (Riwayat Ahmad, dan di sanadnya terdapat perawi Zaidah bin Abi Raqqad, dari Ziyadah An Numairi. Tentang para perawi ini, Imam Bukhari mengatakan, “Munkarul hadis”. An Nasa’i mengatakan, “Munkarul hadis”. Sementara Ibn Hibban menyatakan, “Hadisnya tidak bisa dijadikan dalil”. 3. Hadis: “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah puasa setelah Ramadhan, selain di bulan Rajab dan Sya’ban.” (Riwayat Al Baihaqi. Ibn Hajar mengatakan, “Ini adalah hadis munkar, disebabkan adanya perawi yang bernama Yusuf bin Athiyah, dia orang yang dhaif sekali” Tabyinul Ajbi, Hal. 12) 4. Hadis: “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.” (Riwayat Abu Bakr An Naqasy. Al Hafidz Abul Fadhl Muhammad bin Nashir mengatakan, “An Naqasy adalah pemalsu hadis, pendusta”. Ibnul Jauzi, As Shaghani, dan As Suyuthi menyebut hadis ini dengan hadis maudhu’) 5. Hadis: “Keutamaan Rajab dibanding bulan yang lain, seperti keutamaan Alquran dibanding dzikir yang lain.” (Ibn Hajar mengatakan, “Perawi hadis ini ada yang bernama As Saqathi, dia adalah penyakit dan orang yang terkenal sebagai pemalsu hadis”). 6. Hadis: “Rajab adalah bulan Allah Al Asham. Siapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab, atas dasar iman dan ihtisab (mengharap pahala) maka dia berhak mendapat ridla Allah yang besar.” (Hadis palsu, sebagaimana penjelasan As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu’ah) 7. Hadis: “Barangsiapa yang berpuasa tiga hari bulan Rajab, Allah catat baginyu puasa sebulan penuh. Siapa yang puasa tujuh hari, maka Allah menutup tujuh pintu neraka.” (Hadis maudhu, sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:206) 8. Hadis: “Siapa yang shalat maghrib di malam pertama bulan Rajab, setelah itu dia shalat dua puluh rakaat, setiap rakaat dia membaca Al Fatihah dan surat Al Ikhlas sekali, dan dia melakukan salam sebanyak sepuluh kali. Tahukah kalian apa pahalanya?” ….lanjutan hadis: “Allah akan menjaga dirinnya, keluarganya, hartanya, dan anaknya. Dia dilindungi dari siksa kubur…” (Hadis maudhu, sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu‘at, 2/123) 9. Hadis: “Siapa yang puasa di bulan Rajab dan shalat empat rakaat…maka dia tidak akan mati sampai dia melihat tempatnya di surga atau dia diperlihatkan.” (Hadis maudhu (palsu), sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:124, Al Fawaid Al Majmu’ah, Hal. 47) 10. Hadis Shalat Raghaib: “Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadlan bulan umatku… namun janganlah kalian lupa dengan malam Jumat pertama bulan Rajab, karena malam itu adalah malam yang disebut oleh para malaikat dengan Ar Raghaib. Dimana apabila telah berlalu sepertiga malam, tidak ada satupun malaikat yang berada di semua lapisan langit dan bumi, kecuali mereka berkumpul di Ka’bah dan sekitarnya. Kemudian Allah melihat kepada mereka, dan berfirman: ‘Wahai malaikat-Ku, mintalah apa saja yang kalian inginkan’. Maka mereka mengatakan: ‘Wahai Tuhan kami, keinginan kami adalah agar engkau mengampuni orang yang suka puasa Rajab’. Allah berfirman: ‘Hal itu sudah Aku lakukan’. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang berpuasa hari kamis pertama di bulan Rajab, kemudian shalat antara maghrib sampai isya –yaitu pada malam Jumat– dua belas rakaat…’.” (Hadis maudhu (palsu), sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:124 – 126, Ibnu Hajar dalam Tabyinul ‘Ujbi, Hal. 22 – 24, dan As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu’ah, Hal. 47 – 50) 11. Hadis: “Barangsiapa yang shalat pada malam pertengahan bulan Rajab, sebanyak 14 rakaat, setiap rakaat membaca Al Fatihah sekali dan surat Al Ikhlas 20 kali…” (Hadis maudhu, sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:126, Ibnu Hajar dalam Tabyinul ‘Ujbi, Hal. 25, As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu’ah, Hal. 50) 12. Hadis: “Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang agung, siapa yang berpuasa sehari, Allah akan mencatat baginya puasa seribu tahun…” (Hadis palsu, sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:206–207, Ibnu Hajar dalam Tabyinul ‘Ujbi, Hal. 26, As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu’ah, Hal. 101, As Suyuthi dalam Al Lali’ Al Mashnu’ah, 2:115) Dikumpulkan oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah).
شكرا Syukron ; terima kasih عفوا Afwan = maaf (dijadikan pula sebagai jawaban dari syukron) تفضل Tafadhdhol = silahkan (untuk laki2) تفضلي Tafadhdholiy = silahkan (untuk perempuan) ممتاز Mumtaz : Hebat, Nilai sempurna, bagus نعم Na’am : iya لا أدري La adri = tidak tahu زادنا الله علما وحرصا Zadanallah ilman wa hirsha = smoga ALLAH manambah kita ilmu & semangat يسر الله / سهل الله لنا الخير حيثما كنا Yassarallah/ sahhalallah lanal khaira haitsuma kunna = semoga ALLAH mudahkan kita dalam kebaikan dimanapun berada اللهم اغفر لنا والمسلمين Allahummaghfir lana wal muslimin = ya ALLAH ampunilah kami & kaum muslimin اتق الله حيثما كنت Ittaqillaah haitsumma kunta = Bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada الله مستعان Allahul musta’an = hanya ALLAH-lah tempat kita minta tolong بارك الله فيك / الله يبارك فيك Barakallah fikum / Allahu yubarikfik = semoga ALLAH memberi kalian berkah وإياك Wa iyyak = sama-sama وأنت كذلك Wa anta kadzalik = begitu jg antum أي الخدمة Ayyul khidmah = ada yg bisa dibantu ? نسأل الله السلامة والعافية Nas-alullaha asSalamah wal afiah = kita memohon kepada ALLAH keselamatan dan kebaikan جزاكم الله خيرا Jazakumullah khayran = semoga ALLAH membalas kalian dengan lebih baik جزاك الله خيرا Jazaakallahu khayran = semoga ALLAH membalasmu (laki2) dengan lebih baik جزاك الله خيرا Jazaakillahu khayran = semoga ALLAH memmbalasmu (perempuan) dengan lebih baik اللهم اجرني في مسيبتي واخلف لي خيرا منها Allahumma ajurny fi mushibaty wakhlufly khairan minha = ya ALLAH berilah pahala pada musibahku dan gantikanlah dg yg lebih baik darinya. رحمكم الله Rahimakumullah = smoga ALLAH merahmati kalian حفطنا الله Hafizhanallah = semoga ALLAH menjaga kita هدانا الله Hadaanallah = semoga ALLAH memberikan kita petunjuk/ hidayah. الله يهديك Allahu yahdik = semoga Allah memberimu petunjuk/ hidayah.
Langganan:
Postingan (Atom)