Senin, 07 Oktober 2013

Bid'ah = menghancurkan Agama" “Sebenar-benar perkataan adalah Al-Quran, dan sebaik-baik teladan adalah Muhammad dan sejahat jahat perkara adalah perkara yang baru (muhdats), dan SETIAP perkara yang baru adalah bid’ah, dan SETIAP bid’ah adalah sesat, dan SETIAP kesesasatan tempatnya neraka” Ada Ulama yang berfatwa, bahwa bid’ah terbagi beberapa bagian, ada yang baik ada yang buruk. Sejarah terulang kembali. Yaitu ketika pengikut Nabi Isa Alaihissalam. mengikuti ajaran Taurat (Old Testament) dan Injil yang diajarkan oleh Isa Alaihissalaam. Kemudian datang seorang Paulus yang mengajarkan ajaran baru dan meniadakan ajaran Taurat dan Injil yang diajarkan oleh Isa Alaihissalam. Sebagai gantinya pengikut-pengikut Nabi Isa. wajib meng-imani injil-injil baru, diantaranya Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Johanes. Begitu juga dengan Islam, Allah sudah menyatakan bahwa Islam sudah sempurna, dan Hadits juga sudah mewanti-wanti untuk tidak menambah-nambahmengenai hal ibadah. Tetapi ada ulama yang memperbolehkan bid’ah, karena ia menggap bid’ah-nya baik. Kalau ada ulama yang seperti itu, berarti perbuatan ulama tersebut sama dengan perbuatan paulus, menghilangkan hukum Tuhan dan hukum Rasul dengan fatwa mereka sendiri. Ingat… ulama bukan Nabi. Ibadah tidak perlu ada inovasi, tetapi cukup mencontoh saja apa yang dilakukan oleh Nabi Shollallohu Alaihi Wasallam. Kalau kita ingin memperbanyak amalan ibadah kita, contoh saja sebanyak- banyaknya amalan yang dilakukan oleh Nabi Shollallohu Alaihi Wasallam. Masih terlalu banyak teladan-teladandari diri Rasulullah yang belum kita kerjakan. Karena masih banyak yang belum dapat kita lakukan, kenapa kita harus menambahkan sesuatu yang baru?, sesuatu yang tidak Beliau ajarkan. “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak mengingat Allah” [al-Ahzab 33: 21] Ada sebagian muslim orang yang mempertahankan amalan bid’ahnya, karena ia menganggap amalannya sangat mulia. Ketahuilah, yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala murkai bukan karena amalannya, tetapi yang dimurkai Allah adalah karena TIDAK MEMATUHI FIRMANNYA DAN TIDAK MEMATUHI SUNNAH NABINYA. Kalau ada sesuatu amalan yang kita dalam keraguan untuk melakukannya, karena bid’ah dan bukan bid’ah, sebaiknya kita tinggalkan saja. Karena meninggalkan hal tersebut kita tidak mendapatkan dosa, sedangkan apabila kita melakukan amalan tersebut, Kita mungkin mendapat pahala, akan tetapi bisa juga masuk ke neraka. Allah menurunkan agama ke dunia ini adalah satu agama, yaitu Islam. karena berselangnya waktu, puluhan tahun, ratusan tahun, ribuan tahun. Tanpa tarasa sedikit demi sedikit umat-umat terdahulu menambahkan sesuatu yang baru (bid’ah). mereka tidak cukup dengan Tuhan saja, mereka menambahkan berhala sebagai sembahan mereka. seperti yang banyak diceritakan Alquran. Ada diantara mereka yang menyembah pohon, seperti penduduk Madyan. Ada yang menjadikan nabi-nabi mereka Tuhan, seperti Hindu. Sidharta Gautama, keluar dari istananya karena ia menganggap bahwa agama yang ada di negerinya yang beragama Hindu sudah tidak sesuai dengan hati nuraninya. Ia keluar istana untuk mencari agama yang sebenarnya. Akhirnya ia mendapat wahyu. Kemudian ia mencari pengikut-pengikut untuk diajarkan agamanya. Tetapi setelah ia wafat, dan dengan berselangnya waktu, keturunan dari umat- umatnya menambahkan sesuatu yang baru (bid’ah) dalam ibadah mereka. Lama kelamaan mereka menjadikan Sidharta menjadi Tuhan mereka. Dan menamakan agama mereka agama Budha. Padahal Budha bukanlah nama agama. Budha dalam arti yang sebenarnya adalah Orang Yang Mendapat Pencerahan atau Nabi. Karena Sidharta Gautama adalah orang yang sudah mendapat pencerahan, maka ia juga dipangil dengan Budha. Hindu juga bukan agama, tidak ada dalam kitab-kitab suci agama Hindu yang menyatakan Hindu adalah agama. Hindu adalah nama suatu daerah/tempat. Demikian juga dengan agama Yahudi dan Kristen. dikarenakan adanya bid’ah-bid’ah yang mereka lakukan secara berkala, yang awalnya mereka islam, berunag menjadi agama seperti sekarang ini. Bid’ah yang terbaru pengikut nabi Isa as. adalah : Mereka menghalalkan pernikahan sejenis (homo sexual). Padahal kitab suci mereka melaknat perbuatan tersebut,. tetapi kini mereka sudah menghalalkannya, bahkan di dalam gereja sekalipun. Padahal beberapa tahun yang lalu, mereka masih mengharamkannya. Itu semua disebabkan oleh bid’ah, mereka membutuhkan 2000 tahun untuk membuat 1 fatwa baru tentang perkawinan sejenis. Wasalam. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar